curi dengar

Gini banget yaa kerja..
mungkin itu sepotong tanya yang mungkin akan terlintas dalam otakku ketika aku menjadi mereka.
Ya, mereka. kaum minor yang ada di tempat kerjaku..
Tempat mereka mati-matian untuk sekedar mengisi perut, bukan hanya untuk mereka, tapi untuk lebih banyak perut yang sedang menunggu mereka di rumah.

Kamu.
Yah, kamu wahai pemimpin.
Dengan semena mengumbar kata, yang pada akhirnya membawa luka untuk mereka.
praduga yang entah dari mana mulanya.
Aku disini, terduduk.
Sesekali aku mendengar pemimpinku berkoar-koar meracaukan semua kecurigaan yang entah berasal dari siapa dan dari mana.
Lalu, diam-diam ada yang menyusup masuk ke dalam tubuhku..
amarah campur dengan rasa iba melihat mereka berada di satu ruangan menyaksikan pemimpinnya melontarkan curiga.
Muka lemas khas puasa yang tergambar dari wajah mereka; ada yang dengan seksama menaruh perhatian; dan ada juga yang dengan jelas-jelas enggan mendengar.
Sedangkan, aku?
lagi-lagi, hanya bisa duduk disini, sembari sesekali mencuri dengar.. mencuri doa.
Agar mereka ini, dilapangkan hatinya..
yah, dilapangkan hatinya.. :(




No comments:

Post a Comment