caraku untuk kenangan

people change,
time changes people.
only memories will stay,
though not that long.

akan tiba masa itu,
aku tahu,
ketika mata tak jelas lagi menangkap fokus pandangan,
ketika telinga hanya bisa mendengar sayup kejauhan,
ketika diri tak mampu mengingat,
memori tergerus,
bukan oleh sesiapapun.
ini perkara waktu.

aku tahu,
aku sangat tahu itu.
sesekali atau malah berkali-kali aku dibuat takut karnanya.
lebih tepatnya cemas.
iya,
mungkin bukan cuma aku, kamu? kamu?
ya, kamu tidak takut?
cemas barangkali?

sebenarnya yang paling mengerikan buatku adalah,
membayangkan aku tanpa sedikitpun ingatan yang tersisa,
remehan, bahkan sepotek kenangan yang lenyap tanpa jejak.
lebih mengerikan dari sekedar kehilangan stock keju dan roti gandum.
lebih mengerikan  dari sekedar kehabisan koleksi tazmania.
lebih mengerikan dari sekedar warna pink, atau oranye.
lebih mengerikan dari sekedar monster berdarah dingin, seperti ayam jago dan sebangsanya.
lebih mengerikan dari sekedar ocehan bos di kantor.
lebih mengerikan dari seretnya isi dompet di akhir bulan.
se-mengerikan itu lah ingatan untuk kenangan.

jepretan kamera,
caranya
menjebak kenangan dalam jelmanya menjadi potongan gambar.

gonjrengan gitar,
caranya
mengalunkan kenangan dalam indahnya nada dan irama.

lengkingan suara,
caranya
melantunkan kenangan dengan sedemikian merdu.

pejaman mata,
yang mengendapkan kenangan.
tutur sapa,
yang menyegarkan kenangan,
genggaman,
yang menghangatkan kenangan
cercaan,
kehampaan,
ada dalam setiap kata yang aku tata di sini.

kesemuanya ada,
dan akan tetap ada.
beginilah caraku mengunci kenangan.
dalam tulisan.