It leads you to nowhere.

Eh, keingetan soal ini nih.
Jadi begini loh ceritanyaaaaaaa...
Sewaktu melintasi daerah sekitaran BIP, saya melihat sebuah spanduk bertuliskan "Obral buku, mulai harga Rp 5.000" di sebuah toko buku terkemuka di Bandung Raya, sebut saja Gramedia (emang namanya itu). Tadinya saya berniat melipir kesana sebentar, tapi berhubung waktu yang saya miliki terbatas (yah semacem orang sibuk) maka saya pun langsung meluncur menuju rumah. Ah, sejak itu saya jadi ngidam pergi ke toko buku itu. Akhirnya, saya pun memutuskan untuk berkunjung keesokan harinya, yaitu ya tadi.
Pertama masuk ke ruangan obral buku itu, saya disuguhi oleh pemandangan dari deretan dan tumpukan buku bernafaskan keagamaan. Wiw, merinding disko jadinya. Karena tak enak hati melihatnya, saya pun segera pindah ke barisan lain yang memajangkan buku-buku impor. Eh ya, bukan maksud hati tak menghargai karya anak bangsa sendiri, tapi kan jarang-jarang dapet buku impor dengan harga murah. Alhasil, saya habiskan waktu untuk mencari-cari buku yang menarik hati. Tapi yah tapi, sayang seribu sayang.. Nihil, saya ga dapet buku apapun yang saya inginkan (intinya sih karena dana yang kurang mencukupi hehe).
Eeeetapi, tunggu dulu.
Disini nih ceritanya mau mulai.
Mata saya agak memicing saat membaca sebuah buku yang berjudul "What do you want to know about God." (Bukan maksud hati bergaya ala si Gerhana dalam menghadapi musuh), tapi saya sedikit tertarik dan tak sabar untuk membolak-balik buku tersebut. *fyi, buku tersebut adalah sebuah buku impor edisi anak-anak*
Di dalamnya tertulis "The more we know things about God, the more we know how much God loves us" dan menurut (si penulis buku) penting bagi kita para umat yang diciptakan oleh-Nya mempertanyakan dan mencari tahu segala tentang-Nya. Alasannya yah itu tadi, baris kalimat yang saya cetak miring sebelumnya. Hmmm... cukup menarik. Iyaaaa sih ya. Tapi mbo' ya itu kan buku dibuat untuk anak-anak yang kiranya masih awam dan rapuh terkait permasalahan seputar kepercayaan dan Tuhan. Cukup menjadi masalah (dalam pikiran saya) adalah semakin si anak mempertanyakan Tuhan-nya--mencari tahu segala tentang-Nya dari beragam sumber--(menurut saya) justru akan membuatnya bingung, dan bukankah akan berujung pada keraguan serta ketidak-percayaan si anak terhadap Tuhan-nya?-- mengingat anak-anak (kadang saya pun masih) kurang paham dengan permasalahan "benar" dan "salah". Yah, kalo ini sih ada hubungannya dengan asupan yang saya terima di sekolah bahwa tidak ada yang namanya "benar" dan "salah", yang ada hanya "berterima" dan "tak berterima" saja. Hal ini tentu saja berkaitan dengan logika--hal terpenting dalam menentukan keberterimaan".
Lagi, logika lah yang memunculkan semua kemungkinan dari berbagai sudut, dan sisi. Jadi, ketika kita mempertanyakan sesuatu maka kita akan mendapatkan jawaban atau kemungkinan jawaban dari berbagai sisi. Dengan begitu, semakin kita mempertanyakan sesuatu, maka kita akan semakin dibuat bingung dengan segala kemungkinan yang kita temukan. Semakin ragu kan? Engga? atau Iya? Kadang saya sih merasakan hal itu. Yah, ragu itu.
Begitu bukan? Ko saya mikirnya gitu ya. Ah, sebatas racauan yang melintas di alam pikiran saya saja ya. hahaha. sudahlah! *abaikan*

Etapi tapi, dengan saya menulis hal tersebut diatas, bukan berarti saya ragu dan tidak percaya akan adanya Tuhan loh. Itu hanyalah semacam baris kekhawatiran yang ujug-ujug menyeruak selepas membaca buku itu. hehehehee. (ga penting)
Jadi jadi, kalo menurut saya nih yah (jangan didengar apalagi dipercaya), klo udah percaya sama sesuatu 'hal' janganlah kamu coba mempertanyakan segala tentangnya (atau jangan berlebihan lah intinya, sekali-kali sih boleh saja) kelak menyesal pada akhirnya.. Karena ya itu tadi, terkadang akan memunculkan si "ragu" dan si "tak percaya".
Tapi balik lagi, terserah sajalaaahh..

The thing is, there's always people who love you most. And, You should, and are about to believe it. Trust your trust. It will lead you to thing named belief, ain't it?