the heart shows its weakness

"Pernah takut mati?"

inilah saya.
sekarang ketakutan setengah mati.
ya setengah saja.
kalo terlalu takut nanti mati beneran kan repot.

aha!
nampak sepele.
tapi tidak sebenarnya..
saya benar-benar takut.
perasaan ini selalu muncul ketika si jantung mulai protes.

the heart always shows its weakness in such a way.
undefined.
does it hurt?
oh yes.
i can't even take a deep breath.

semacam ada yang mencengkeram si jantung dan membatasi pergerakannya.
tiba-tiba.
ya selalu tidak terdefinisikan waktu dia mulai protes.

entah.
tahun lalu tampaknya si jantung ini baik-baik saja.
yah, beberapa tahun ke belakang mungkin saya memang selalu bolak-balik dokter mengeluhkan hal ini.
obat yang kiranya adalah racun bagi saya, nyatanya bisa menghilangkan rasa sakit itu untuk sementara waktu.
tapi ya tapi.. protes itu selalu datang kapanpun dia mau tanpa konfirmasi terlebih dahulu pada si empunya rasa.

haaaahh.
hal ini. semacam ini.
selalu menjadi momok yang menakutkan.

mati.
aha. kenapa harus takut mati toh semua orang pasti mati!
ya kan?
tapi bukankah ketakutan itu sendiri adalah hal yang naluriah.
toh binatang saja pasti punya rasa itu.
takut mati diserang lawan, dengan begitu mereka punya sistem pertahanan tubuh yang berbeda-beda untuk menghadapi apapun yang mereka anggap sebagai ancaman.

Nah, ketika mati sendiri adalah hal yang sangat abstrak.
Ya abstrak.
Karna kamu tak bisa melihat rupa dan bentuk, bahkan tak bisa menyentuh, dan merasakan kehadiran si kematian itu.

"Lalu kenapa kamu harus takut akan sesuatu yang nyatanya abstrak?"

Yah justru ituuu..
Justru karena abstrak.
Justru karena undefined.
Justru karena saya tidak tahu kapan mereka akan datang..
Jadi, saya takut.

"Kamu tak takut?"

"Ya. saya pun takut kalo begitu."





No comments:

Post a Comment