perahu kertas

"tertampar" ya begitulah rasanya.

sebuah layar putih dan lebar terpasang di hadapan.
hari itu, barisan bangku-bangku tak begitu banyak ditempati.
hanya beberapa gelintir anak muda yang ada disitu.
ya, aku ada diantaranya,
duduk bersila di atas bangku penonton dengan posisi tangan yang penuh dengan makanan.

layar di depanku sudah tidak putih lagi,
ada sesuatu disana..
ada orang yang sedang membuka kata untuk menjadi cerita,
dan aku, berada di tempatku dengan mata yang tertuju pada layar yang sudah tak putih itu, sembari sesekali memasukan kentang goreng dan burger ke dalam mulutku dengan membabi-buta.
katanya orang sih layar itu akan menampilkan sebuah cerita, yang juga katanya diambil dari sebuah novel hasil karya anak bangsa.
tapi,
bukan.. bukan itu yang nyatanya aku lihat.
sesuatu di sana, seseorang di sana, tampak sudah tak asing lagi.
dengan seksama aku mengamati layar dan orang yang ada disana.
bukan, itu bukan cerita, orang itu bukan dia,
tapi aku?
entah bagaimana caranya aku berada di sana.
itu aku?
kata-kata yang berkelebatan.. kegundahan yang terselip.. mimpi yang nyata ada di sana..
semuanya memang begitu.
iya, begitu.
seperti itu.

ada rasa yang tidak bisa aku ungkap dan gambarkan di "sini".
dan di sana?
semuanya begitu nyata menamparku.
pipiku tiba-tiba merasa hangat, rupanya ada yang baru saja mengalir di sana.
dengan perlahan aku benamkan badanku, menyilangkan tangan demi mendekap kakiku..

aku sudah tidak ada di sana, ternyata.
ya di tempatku.
aku lenyap.
layarpun lenyap.

1 comment:

  1. sesekali memasukan kentang goreng dan burger dengan membabi-buta ? apa artinya sesekali tapi dengan membabi-buta? :D

    ReplyDelete